Survival ala Backpacker
Survival: In The Wild with...Only a Knife
Long before satellite beacons, humans thrived in the wild with the best technology available: a knife. And with that one tool and some basic knowledge, they fulfilled all life-sustaining needs.Prof Hike: Where the Wild Things Are (and Aren't)
Why you don't need to worry about snakes, spiders, and bears...and what you should worry about insteadProf. Hike: Don't Get Caught in the Dark
How to avoid an unplanned night hike and what to do if it happens anywaySurvival: Lost with...Only a Bottle of Whiskey
Put that hooch to good use with these tips for starting a fire, treating water, and even signaling for help.Survival: Above Treeline With No Sunglasses
Can't see a thing and forgot your shades at home? We've got a solution for you.Survival: Need Fire But Have...No Tinder
When the ground is drenched, look in your pack for dry, flammable fuel.Survival: Stuck at a Remote Trailhead With... A Dead Car Battery
The click, click, crap of a dead battery is about as welcome as the rattle of a diamondback in the latrine. Here's what to do.Survival: Cliffed Out With No Climbing Gear
Now you've done it, fumblefingers: bobbled your belay/rappel device or dropped your harness, with one 5.8 pitch left before the summit and three pitches below you back to the ridge. What to do?Barang Yang Sekiranya dibawa seorang BACKPACKER
Yang buat dibawa backpacker : beberapa
A. Perlengkapan Utama
1. Sepatu dan kaus kaki.
2. Ransel (frame pack, ukuran besar, 30 – 60 liter).
3. One day pack (ransel/tas kecil untuk mobilitas jarak pendek).
4. Senter dan batere dan bolam ekstra.
5. Ponco atau raincoat.
6. Matras.
7. Sleeping bag (atau sarung kalau tidak punya).
8. Topi rimba.
9. Tempat minum atau veples.
10. Korek api dalam wadah waterproof (tempat film) dan lilin.
11. Obat-obatan pribadi (P3K set).
12. Pisau saku.
13. Kompor untuk masak (kompor parafin dan parafin atau kompor tahu dan minyak tanah atau kompor gas dan tabung elpiji).
14. Nesting dan sendok dan cangkir.
15. Peluit (bagus: peluit SOS atau whistle).
16. Survival Kit).
17. Peta dan kompas.
18. GPS(kalau punya).
19. Tenda
20. Parang tebas dan batu asah.
21. Tissue gulung (untuk membersihkan perangkat makan-minum bila tidak ada air, dan alat bersih diri habis buang air besar).
22. Sandal jepit.
24. Kaus tangan.
25. Personal higiene: sikat gigi, odol, sabun mandi, shampo
B. Pakaian
1. Pakaian dalam.
2. Celana pendek.
3. Celana panjang.
4. Kaos/t-shirt.
5. Sweater atau parka.
6. Jaket (tahan air).
7. Sarung.
8. Kerpus atau balaclava.
9. Scarf atau slayer.
10. Hem lengan panjang.
11. Pakaian ganti: kaus kaki, kaos, sweater, pakaian dalam.
12. Kaus tangan.
13. Jas hujan (raincoat atau ponco).
C. First Aid Kit
1. Betadine.
2. Kapas.
3. Kain kassa.
4. Perban.
5. Rivanol.
6. Alkohol 70%.
7. Obat alergi: CTM.
8. Obat maag.
9. Tensoplast (agak banyak, mis: 4 pack, terutama untuk preventif ‘blister’ yang dikenakan sebelum perjalanan dilakukan).
10. Parasetamol.
11. Antalgin.
12. Obat sakit perut (diare): Norit, Diatab
13. Obat keracunan: Norit.
14. Sunburn preventif: Nivea atau Sunblock
15. Oralit (agak banyak, untuk mengganti cairan tubuh yang hilang; kalau tidak ada bisa diganti larutan gula-garam).
16. Minyak kayu putih + counterpain
D. Survival Kit
1. Kaca cermin.
2. Peniti.
3. Jarum jahit.
4. Benang nilon.
5.
6. Silet atau cutter.
7. Korek api dalam wadah water proof dan lilin.
8. Lack ban
E. Lain-Lain
1. KTP atau Kartu Pelajar
2. Uang
3. Buku catatan perjalanan (jurnal, diary) dan bolpen.
4. Kamera dan film (sekarang: kamera digital dan batere cadangan).
5. Radio kecil dan batere cadangan.
6. Alat komunikasi (HT, sekarang: HP)
pilih yang paling penting ja yua,,,,,,
A. Perlengkapan Utama
1. Sepatu dan kaus kaki.
2. Ransel (frame pack, ukuran besar, 30 – 60 liter).
3. One day pack (ransel/tas kecil untuk mobilitas jarak pendek).
4. Senter dan batere dan bolam ekstra.
5. Ponco atau raincoat.
6. Matras.
7. Sleeping bag (atau sarung kalau tidak punya).
8. Topi rimba.
9. Tempat minum atau veples.
10. Korek api dalam wadah waterproof (tempat film) dan lilin.
11. Obat-obatan pribadi (P3K set).
12. Pisau saku.
13. Kompor untuk masak (kompor parafin dan parafin atau kompor tahu dan minyak tanah atau kompor gas dan tabung elpiji).
14. Nesting dan sendok dan cangkir.
15. Peluit (bagus: peluit SOS atau whistle).
16. Survival Kit).
17. Peta dan kompas.
18. GPS(kalau punya).
19. Tenda
20. Parang tebas dan batu asah.
21. Tissue gulung (untuk membersihkan perangkat makan-minum bila tidak ada air, dan alat bersih diri habis buang air besar).
22. Sandal jepit.
24. Kaus tangan.
25. Personal higiene: sikat gigi, odol, sabun mandi, shampo
B. Pakaian
1. Pakaian dalam.
2. Celana pendek.
3. Celana panjang.
4. Kaos/t-shirt.
5. Sweater atau parka.
6. Jaket (tahan air).
7. Sarung.
8. Kerpus atau balaclava.
9. Scarf atau slayer.
10. Hem lengan panjang.
11. Pakaian ganti: kaus kaki, kaos, sweater, pakaian dalam.
12. Kaus tangan.
13. Jas hujan (raincoat atau ponco).
C. First Aid Kit
1. Betadine.
2. Kapas.
3. Kain kassa.
4. Perban.
5. Rivanol.
6. Alkohol 70%.
7. Obat alergi: CTM.
8. Obat maag.
9. Tensoplast (agak banyak, mis: 4 pack, terutama untuk preventif ‘blister’ yang dikenakan sebelum perjalanan dilakukan).
10. Parasetamol.
11. Antalgin.
12. Obat sakit perut (diare): Norit, Diatab
13. Obat keracunan: Norit.
14. Sunburn preventif: Nivea atau Sunblock
15. Oralit (agak banyak, untuk mengganti cairan tubuh yang hilang; kalau tidak ada bisa diganti larutan gula-garam).
16. Minyak kayu putih + counterpain
D. Survival Kit
1. Kaca cermin.
2. Peniti.
3. Jarum jahit.
4. Benang nilon.
5.
6. Silet atau cutter.
7. Korek api dalam wadah water proof dan lilin.
8. Lack ban
E. Lain-Lain
1. KTP atau Kartu Pelajar
2. Uang
3. Buku catatan perjalanan (jurnal, diary) dan bolpen.
4. Kamera dan film (sekarang: kamera digital dan batere cadangan).
5. Radio kecil dan batere cadangan.
6. Alat komunikasi (HT, sekarang: HP)
pilih yang paling penting ja yua,,,,,,
Alat untuk simpanan pribadi Backpacker
5 Alat Berguna Untuk Jadi Backpacker!
Ini adalah alat 'wajib' untuk setiap backpacker dan petualang. Pisau Swiss Army multifungsi ini adalah kombinasi sempurna dari perangkat 'kuno' seperti pisau, gunting, kikir kuku dengan obeng dipadu dengan perangkat 'modern' seperti removable USB flashdisk, senter LED mini putih, dengan paparan sinar 18.000 mcd, yang dapat memberikan cahaya yang sangat terang. Sempurna untuk trekking, backpacking hingga untuk pesta malam di tempat liburan Anda.
Tak peduli Anda bepergian ke tempat-tempat eksotis, mendaki di pegunungan, kemping di suatu tempat terpencil atau dalam perjalanan menuju surga backpackers, selalu ingat untuk membawa pemurni air portabel bersama Anda. Pemurni air SteriPen menggunakan UV untuk membunuh mikroba yang ada pada air. Membawa perangkat kecil ini bersama Anda sama seperti membawa ratusan liter air murni, aman dan menyegarkan dalam ransel Anda, kemanapun Anda pergi. SteriPen dapat menghancurkan virus dan bakteri pada 0,5 liter (16 oz) air dalam waktu yang super-cepat, hanya 48 detik saja. Perangkat ini juga sangat ringan bagi backpacker karena beratnya hanya 110 gram (4 ons) saja!
Perangkat luar biasa yang pastinya akan sangat berguna bagi para backpackers ini berukuran ringan dan ramping. TUMI akan membantu Anda untuk tetap terhubung dimanapun anda berada - di mobil, udara, atau kamar hotel. Tak perlu lagi takut HP lowbat, karena perangkat berukuran kompak ini akan membuat perangkat listrik Anda untuk tetap 'terisi penuh' kapan saja, dimana saja, hanya dengan menghubungkannya ke satu steker listrik saja.
Berbicara tentang foto, perangkat ini akan terasa 'funky' dan berguna bagi backpackers dalam mengambil foto-foto pribadi yang bertemakan "aku dan (ehm) di (nama tempat)". Quick Pod adalah sejenis tripod genggam yang bisa diperpanjang ukurannya dan dipasangkan kamera untuk mengambil gambar sendiri (selfshot) tanpa harus meminta orang lain untuk melakukannya bagi Anda. Perangkat ini pun bobotnya ramping, dan beratnya kurang dari 99 gram (3,5 ons) serta memiliki cermin untuk memastikan posisi foto Anda.
Jika Anda sedikit risau tentang kehilangan bawaan Anda saat sedang backpacking, atau mungkin Anda hanya ingin waspada saja, ada baiknya untuk membawa Doberman Protector Alert bersama Anda. Ini adalah perangkat elektris yang dapat memicu alarm, termasuk alarm sensor gerak dan alarm pin tarik. Anda dapat memasangnya di tas, ransel atau ritsleting tenda, dan sekali bawaan Anda itu tersentuh, sensor geraknya akan memicu alarm yang berbunyi nyaring. Jadi, perangkat ini layaknya semacam pengawal pribadi Anda saat bepergian!!!!!
Ingin jadi backpacker kan
Jadi backpacker pasti kenyataan.......
Untuk orang normal, mungkin aneh melihat aksi para backpackers. Berjalan kemana-mana sambil bawa tas besar dipunggungnya. Apa enaknya coba? Liburan kan untuk bersenang-senang, ngapain susah?
Mungkin saat backpacker melintas di depan mata, Anda akan berpikir betapa berat beban yang mereka bawa. Dan Anda tidak akan akan berpikir jauh sama seperti mereka yang menikmati perjalan jauh dengan 'hanya' membawa tas besar itu.
Jadi backpacker itu asik. Begitu kata backpackers. Kemana-mana tidak perlu banyak bawaan, cukup seperlunya saja. Tapi jangan salah, backpacker itu bukan orang asal jalan tanpa tujuan. Biasanya mereka lebih tahu silsilah suatu tempat sebelum mengunjunginya. Hanya saja, kadang penampilan mereka jadi kelewat 'gembel'.
Jadi backpacker juga banyak manfaatnya. Selain bisa lebih meng-'alam' dan lebih mengenal tempat-tempat yang didatangi, kita juga bisa mengasah feeling saat berada di tempat asing, melatih kemampuan adaptasi dan mental, serta mendapat berbagai ilmu baru, misalnya saja bahasa.
Hal-hal yang perlu diperhatikan para backpacker untuk travelling antara lain: Menentukan opsi destinasi, tentukan apa yang akan kita lakukan disana, kenali daerah tujuan, bawa barang secukupnya, misalnya makanan, kompas, dan pakaian yang sesuai dengan musim di tempat tersebut, amati moda transportasi, tentukan rute, waspada dengan bahaya, cek travel dokumen, cari tahu penginapan atau tempat untuk berteduh, dan yang terakhir, selalu siaga dengan apa yang tidak diharapkan, siapkan selalu rencana cadangan.
Tapi selain 'cuek' di jalan, backpacker juga punya beberapa pantangan, yaitu: Jangan membawa barang yang tidak diperlukan, jangan terlihat 'asing' di tempat baru dan hindari banyak pertanyaan kepada orang asing.
Silakan mencoba dan pasti asix dech,,
Untuk orang normal, mungkin aneh melihat aksi para backpackers. Berjalan kemana-mana sambil bawa tas besar dipunggungnya. Apa enaknya coba? Liburan kan untuk bersenang-senang, ngapain susah?
Mungkin saat backpacker melintas di depan mata, Anda akan berpikir betapa berat beban yang mereka bawa. Dan Anda tidak akan akan berpikir jauh sama seperti mereka yang menikmati perjalan jauh dengan 'hanya' membawa tas besar itu.
Jadi backpacker itu asik. Begitu kata backpackers. Kemana-mana tidak perlu banyak bawaan, cukup seperlunya saja. Tapi jangan salah, backpacker itu bukan orang asal jalan tanpa tujuan. Biasanya mereka lebih tahu silsilah suatu tempat sebelum mengunjunginya. Hanya saja, kadang penampilan mereka jadi kelewat 'gembel'.
Jadi backpacker juga banyak manfaatnya. Selain bisa lebih meng-'alam' dan lebih mengenal tempat-tempat yang didatangi, kita juga bisa mengasah feeling saat berada di tempat asing, melatih kemampuan adaptasi dan mental, serta mendapat berbagai ilmu baru, misalnya saja bahasa.
Hal-hal yang perlu diperhatikan para backpacker untuk travelling antara lain: Menentukan opsi destinasi, tentukan apa yang akan kita lakukan disana, kenali daerah tujuan, bawa barang secukupnya, misalnya makanan, kompas, dan pakaian yang sesuai dengan musim di tempat tersebut, amati moda transportasi, tentukan rute, waspada dengan bahaya, cek travel dokumen, cari tahu penginapan atau tempat untuk berteduh, dan yang terakhir, selalu siaga dengan apa yang tidak diharapkan, siapkan selalu rencana cadangan.
Tapi selain 'cuek' di jalan, backpacker juga punya beberapa pantangan, yaitu: Jangan membawa barang yang tidak diperlukan, jangan terlihat 'asing' di tempat baru dan hindari banyak pertanyaan kepada orang asing.
Silakan mencoba dan pasti asix dech,,
Kawah Putih Indonesia ala GSC
Pada saat sedang bengong2 ga jelaz 4 orang memikirkan buat jalan, tapi mereka tak tahu mau kemana mereka akhirnya memutuskan untuk pergi dulu ke puncak bogor...
lalu mereka santai santai disana sambil makan jagung bakar yang tersedia disana dan mampir ke Air Terjun Cibeureum puncak..
Salah satu orang memikirkan untuk jalan-jalan ke Bandung, tujuannya & niat awal si mau ke kotanya aja, tapi ada yang bilang "ke Kawah Putih aja" yang katanya tempat tu indah dan mereka setuju semua.. lalu mereka pergi ke sana,, sekitar 2 jam dari kota bandung mereka pun tiba di kawah putih......
tapi sialnya di kawah putih hujan pun turun,, mereka menunggu di gazebo2 yang ada di sekitar sana,,,
selesai hujan turun,, mereka langsung berhuting hunting ria,,, foto'a aneh2 semua,, tapi lumayan lah buat pemula
lalu ga beberapa lama mereka buat video aneh,,, yang berisi orang orang aneh juga,,,
NI ADA FOTO ANEHNYA :
lalu mereka santai santai disana sambil makan jagung bakar yang tersedia disana dan mampir ke Air Terjun Cibeureum puncak..
Salah satu orang memikirkan untuk jalan-jalan ke Bandung, tujuannya & niat awal si mau ke kotanya aja, tapi ada yang bilang "ke Kawah Putih aja" yang katanya tempat tu indah dan mereka setuju semua.. lalu mereka pergi ke sana,, sekitar 2 jam dari kota bandung mereka pun tiba di kawah putih......
tapi sialnya di kawah putih hujan pun turun,, mereka menunggu di gazebo2 yang ada di sekitar sana,,,
selesai hujan turun,, mereka langsung berhuting hunting ria,,, foto'a aneh2 semua,, tapi lumayan lah buat pemula
lalu ga beberapa lama mereka buat video aneh,,, yang berisi orang orang aneh juga,,,
NI ADA FOTO ANEHNYA :
Hormat GSC |
GSC itu gak ada matinya
Fun Backpacker Family
Selimut Debu
Pada tahun 2006, Agustinus mulai melintasi perbatasan antar negara menuju Afghanistan, dan selama dua tahun ia menetap di Kabul sebagai fotografer jurnalis---catatannya di buku ini adalah hasil perenungan yang memakan waktu tak singkat.
Selimut Debu akan membawa Anda berkeliling "negeri mimpi"---yang biasa dihadirkan lewat gambaran reruntuhan, korban ranjau, atau anak jalanan mengemis di jalan umum---sambil menapaki jejak kaki Agustinus yang telah lama hilang ditiup angin gurun, namun tetap membekas dalam memori. Anda akan sibuk naik-turun truk, mendaki gunung dan menuruni lembah, meminum teh dengan cara Persia, mencari sisa-sisa kejayaan negara yang habis dikikis oleh perang dan perebutan kekuasaan, sekaligus menyingkap cadar hitam yang menyelubungi kecantikan "Tanah Bangsa Afghan" dan onggokan debu yang menyelimuti bumi mereka. Bulir demi bulir debu akan membuka mata Anda pada prosesi kehidupan di tanah magis yang berabad-abad ditelantarkan, dijajah, dilupakan---sampai akhirnya ditemukan kembali.
"As a backpacker, Agustinus has taken several routes in his journey which other travelers would have most likely avoided."
"Agustinus tak ingin hanya menjadi penonton isi dunia. Ia mau terlibat sepenuhnya dalam perjalanan itu. Ia tak sekadar melihat pemandangan, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga mengenal budaya dan berinteraksi dengan masyarakat setempat."
Selimut Debu akan membawa Anda berkeliling "negeri mimpi"---yang biasa dihadirkan lewat gambaran reruntuhan, korban ranjau, atau anak jalanan mengemis di jalan umum---sambil menapaki jejak kaki Agustinus yang telah lama hilang ditiup angin gurun, namun tetap membekas dalam memori. Anda akan sibuk naik-turun truk, mendaki gunung dan menuruni lembah, meminum teh dengan cara Persia, mencari sisa-sisa kejayaan negara yang habis dikikis oleh perang dan perebutan kekuasaan, sekaligus menyingkap cadar hitam yang menyelubungi kecantikan "Tanah Bangsa Afghan" dan onggokan debu yang menyelimuti bumi mereka. Bulir demi bulir debu akan membuka mata Anda pada prosesi kehidupan di tanah magis yang berabad-abad ditelantarkan, dijajah, dilupakan---sampai akhirnya ditemukan kembali.
"As a backpacker, Agustinus has taken several routes in his journey which other travelers would have most likely avoided."
"Agustinus tak ingin hanya menjadi penonton isi dunia. Ia mau terlibat sepenuhnya dalam perjalanan itu. Ia tak sekadar melihat pemandangan, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga mengenal budaya dan berinteraksi dengan masyarakat setempat."
Blog guw asix ga ya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Yang penting dalam hidup guw,,,,,,,,,, hidup tu jangan di buat susah yang penting happy dah,,,,,,,,, key key mamens
Langganan:
Postingan (Atom)